Selaluseru - Rumah sakit jiwa dikenal sebagai tempat
rehabilitasi atau penampungan orang-orang dengan berbagai macam gangguan
kejiwaan. Namun terkadang gangguan kejiwaan itu tergolong relatif dan
sulit untuk diukur secara pasti, berbeda dengan sakit fisik. Sehingga
hal tersebut menimbulkan satu pertanyaan bagi banyak orang.
Dalam sebuah kunjungan ke salah satu
institusi gangguan mental (atau lebih kita kenal di sini sebagai rumah
sakit jiwa), seseorang bertanya pada pimpinan di sana. Pertanyaannya
adalah bagaimana cara mereka menentukan apakah seseorang itu harus di
rawat di rumah sakit jiwa atau gak. Pemimpin institusi tersebut menjawab
pertanyaan itu dengan pasti, mereka akan melakukan tes bathtub untuk orang yang diduga mengalami gangguan kejiwaan. Apa sih tes bathtub itu?
"Kami akan mengisi penuh sebuah bathtub dengan air. Kamu akan diberikan 3 macam benda: sendok teh, cangkir kopi dan ember. Pilih salah satu benda untuk mengosongkan air dari bathtub." - ungkap pemimpin institusi.
Pertanyaannya sangat sederhana.
"Benda mana yang akan kamu pilih?"
Kamu perlu memilih satu dari ketiga benda tersebut dan mampu menjelaskan alasan yang masuk akal di balik pilihanmu.
Jika kamu memilih benda pertama: sendok teh, kamu pasti akan dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Sendok teh memang untuk menyendok air
(sebagaimana biasanya air teh), tapi itu gak cukup efektif untuk
mengosongkan seluruh air dari bathtub yang diisi penuh. Bayangkan berapa jam dan berapa banyak energi yang harus kamu habiskan untuk melakukannya sampai tuntas.
Walaupun sendok teh banyak digunakan oleh
narapidana kelas berat dalam membuat jalan keluar rahasia secara
pelan-pelan, dengan cara mengorek atau menggali bagian tertentu di
sel-nya, ini bukan jawaban yang akan menyenangkan petugas rumah sakit
jiwa. Maaf ya, kamu harus masuk ke rumah sakit jiwa.
Jika kamu memilih benda kedua: cangkir kopi, kamu juga akan ditangkap dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Cangkir kopi juga pada dasarnya digunakan
untuk menampung air. Walaupun ukurannya lebih besar dari sendok teh,
tetap saja ukurannya masih terlalu kecil untuk bisa mengosongkan semua
air dari bathtub yang penuh.
Kamu akan keburu kelelahan dan petugas
rumah sakit jiwa akan langsung menangkapmu sebagai pasien di saat kamu
kelelahan. Ucapkan salam perpisahan untuk keluargamu karena kamu harus
menginap di rumah sakit jiwa untuk sementara waktu.
Jika kamu memilih benda ketiga: ember, selamat! Pilihanmu sama dengan kebanyakan orang di luar sana, tapi apapun alasannya, kamu tetap harus masuk rumah sakit jiwa.
Ember banyak digunakan orang untuk dengan
cepat memindahkan air: baik itu saat akan memadamkan kebakaran secara
darurat, saat rumah kebanjiran dan beberapa situasi lainnya.
Ukurannya
memang paling besar di antara pilihan tiga benda lainnya, tapi jika kamu
memilih jawaban ini, kamu tetap harus dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
Orang yang bertanya pada pimpinan institusi pun menjawab pilihan ini,
sama dengan kebanyakan orang lain yang mengaku normal.
Pimpinan institusi membenarkan fakta bahwa
memang banyak orang yang memilih ember untuk mengosongkan bathtub dari
air yang memenuhinya. Pilihan ini didasarkan pada kebiasaan dan fungsi
umum masing-masing alat di kehidupan masyarakat sekitarnya.
Tapi, jawaban orang waras ketika diberi masalah ini adalah mencabut tutup/penyumbat saluran pembuangan air di bathtub.
Cukup dibuka saja penyumbatnya, bukan pakai ember, cangkir, apa lagi sendok teh!
Jadi bagaimana? Kamu mau pilih dapat kasur dekat jendela atau dekat kamar mandi di RSJ?
0 komentar:
Post a Comment