Selaluseru - Badut, bagi anak-anak adalah sosok fiksi
yang lucu dan menghibur. Dengan wajahnya yang cemong-cemong dan rambut
warna-warna serta kostum meriah, kehadiran badut seolah membawa suasana
kegembiraan.
Tapi ternyata gak semua orang merasa
gembira dengan kehadiran badut. Banyak orang di seluruh dunia merasa
takut, bahkan phobia saat ada badut di sekitarnya. Keberadaan badut
membuat mereka histeris, bahkan tak sadarkan diri. Kenapa ya?
Namanya Coulrophobia: Phobia terhadap badut.
Phobia terhadap badut memiliki nama ilmiah coulrophobia. Menurut ilmu psikologi, ketakutan berlebih atau phobia biasanya disebabkan oleh trauma atau dorongan alam bawah sadar.
Rami Nader, seorang psikolog asal Kanada yang secara khusus mempelajari tentang coulrophobia
mengatakan, phobia terhadap badut yang banyak dialami orang di seluruh
dunia dicetuskan karena sosok badut yang menggunakan riasan tebal yang
terkesan aneh, serta rasa ngerti karena badut seolah menyimpan misteri
tentang identitas dan perasaan mereka yang sebenarnya. Para badut
terlihat bahagia, tapi apakah benar-benar mereka merasa bahagia?
Imajinasi 'badut jahat' yang menjadi ketakutan banyak orang.
Badut-badut lucu biasanya hadir di
pesta-pesta ulang tahun anak-anak. Tetapi semakin kita dewasa dan
menerima banyak informasi dari dunia luar, kita sering melihat berita
mengenai sosok badut menyeramkan yang tiba-tiba muncul di tengah hutan,
seperti yang baru-baru ini terjadi di Amerika. Atau, penggambaran badut
yang jahat dan menyeramkan yang sering muncul dalam video-video prank
dan film-film horor.
Di tahun 1970-an, sebuah kasus pembunuhan
yang dilakukan oleh pembunuh berantai John Wayne Gacy. Dia menyamar
sebagai badut bernama Pogo the Clown yang biasanya melukis
gambar badut.
Ternyata ia merupakan aktor di balik tewasnya 33 orang
secara sadis. Sejak saat itulah anggapan hubungan antara badut dengan
hal yang mengerikan serta menimbulkan trauma, mulai muncul.
Badut, adalah 'pekerjaan' yang dianggap mengerikan.
Frank T. McAndrew, dalam jurnalnya di Science Direct
telah melakukan riset terhadap 1.341 orang berusia 18 hingga 77 tahun.
Para subyek riset ini diminta mengisi survey untuk melihat seperti apa
sih gambaran 'sosok yang mengerikan' menurut mereka. Ternyata, pekerjaan
menjadi badut menjadi posisi pertama pekerjaan yang dianggap
mengerikan. Alasannya adalah karena penampilan fisik yang tidak
semestinya seorang manusia biasa.
Memiliki phobia memang kadang tak bisa
kita jelaskan lewat kata-kata. Rasa ngeri dan ketakutan itu muncul
secara psikis. So, gak ada yang perlu dikucilkan atau dianggap remeh
dari phobia seseorang, termasuk phobia terhadap badut ini ya.
0 komentar:
Post a Comment