Mengapa Anda tak perlu khawatir beli smartphone online di Indonesia?
Menanggapi fakta maraknya penjualan smartphone tak berizin resmi di Tanah Air, dua e-commerce terkemuka langsung angkat bicara. Elevenia, misalnya, mengaku sudah memberlakukan aturan ketat yang wajib dipatuhi oleh para seller di platformnya. Aturan kerja sama itu dirangkum dalam sales agreement.
"Nah, di dalam seller agreement itu ada syarat dan ketentuan yang harus seller patuhi dan juga jenis-jenis barang yang dilarang untuk dijual. Itu adalah preventif yang bisa kita lakukan untuk menimize risikonya," terang Chief Financial Officer (CFO) Elevenia, Lila Nirmandari, pada Merdeka.com (26/11/15).
Tak sekadar mengekang, Elevenia juga siap memberikan grading atau penilaian objektif pada seller terbaik mereka. Hal ini tentu akan membuat konsumen lebih yakin dalam bertransaksi dengan seller bersangkutan.
Sementara itu, Lazada mengklaim siap dan sudah menindak tegas para penjual nakal. Tahun ini saja, pihaknya telah menghapus sekitar 200 barang seller yang dianggap melanggar aturan yang berlaku dari lapak virtualnya.
Chief Marketing Officer (CMO) Lazada Indonesia, Sebastian Sieber, menegaskan hal ini secara langsung, "Sudah cukup banyak produk yang kita hapus karena menyalahi aturan. Konsumen juga diharapkan melakukan pelaporan bila menemui produk-produk yang dianggap melanggar, sehingga bisa secepatnya diselidiki untuk kemudian dihapus kalau terbukti melanggar."
Memang, Sebastian tak mengelak jika hal ini membuktikan bahwa Lazada Indonesia pernah 'ditembus' oleh smartphone tak berizin. Akan tetapi untuk ke depannya, Lazada bakal lebih teliti dan ketat lagi dalam menyeleksi barang yang dipajang di lapaknya. Untuk produk kategori smartphone,
tentu penilaian utamanya ialah memiliki label resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
0 komentar:
Post a Comment